Kamis, 07 Maret 2013

JR #6# Perencanaan Keuangan Pribadi

       Dalam silabus pembelajaran Pengantar Entrepreneur Retail, materi minggu ke-06 yaitu mengenai keuangan atau arus kas (Cash Flow). Setiap orang ingin dapat mengatur keuangannya, agar tujuan-tujuan dalam hidupnya dapat terpenuhi. Namun banyak diantara kita yang tidak melakukan pembukuan keuangan kita sendiri sehingga kita tidak mengetahui posisi keuangan kita bahkan kita tidak tahu kemana uang kita berputar, digunakan untuk apa saja karena tanpa perhitungan uang pun bisa habis tanpa kita sadari. Pada saat uang kas kosong, barulah kita mencoba berfikir keras untuk mengetahui uang yang ada telah digunakan untuk apa saja. Itulah yang terjadi pada diri saya dulu sebelum saya mecerapkan pencatatan arus kas.

      Saya juga sempet dipusingkan dalam mencatat aliran arus kas sampe semua temen saya panggil untuk diskusi mengenai cash flow. Untung saja bpk dosen kita orangnya sabar dalam mendidik hingga kami diberi arahan-arahannya sebagai pemahaman dan tambahan materi untuk bacaan. Pusing itu karena belum paham, dan pusing itu dibikin sendiri hehehe.... Mencatat perencanaan keuangan agar tujuan-tujuan hidup dapat terpenuhi misal pingin beli mobil, rumah mewah dll.

        Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, kita perlu megidentifikasikan dan membuat priorotas pribadi dan perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan merupakan suatu proses untuk mengatur keuangan agar dapat mencapai suatu keadaan perekonomian yang kita harapkan. Keadaan keuangan seseorang berbeda-beda, sehingga perencanaan keuangan merupakan suatu langkah untuk mengontrol arus kas pribadi dalam aktivitas setiap harinya.

       Saya juga sempet dipusingkan dalam mencatat aliran arus kas sampe semua temen saya panggil untuk diskusi mengenai cash flow. Untung saja bpk dosen kita orangnya sabar dalam mendidik hingga kami diberi arahan-arahannya sebagai pemahaman dan tambahan materi untuk bacaan.

Memiliki perencanaan keuangan dapat mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
  • Meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi kekwatiran terhadap keadaan tidak pasti dimasa depan
  • Dapat mengontrol keadaan keuangan, seperti menghindari dari banyak hutang
  • A peace of mind
So, adapun tahapan-tahapan dalam membuat perencanaan keuangan
  1. Dimana posisi keuangan kita pada saat ini? Di tahap pertama ini  kita perlu mengidentifikasikan dimana keadaan uang kita saat ini, sehubungan dengan pendapatan, tabungan, pengeluaran dan hutang. Di sini kita harus membuat catatan arus kas
  2. Buat daftar tujuan-tujuan keuangan. Tahap ke-2 ini yang perlu kita lakukan adalah melakukan analisa terhadap bagaimana kita menilai uang. Tujuan dari ini adalah untuk memisahkah antara kebutuhan dan keinginan
  3. Identifikasikan alternatif-alternatif dalam membuat keputusan. Mempunyai alternatif" terhadap pilihan merupakan sesuatu yang baik untuk membuat keputusan.
  4. Evaluasi alternatif2 yang ada. Contohnya begini, saya mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolah, tetapi dilain pihak dengan mengambil keputusan ini saya tidak bisa lagi bekerja. jadi jika saya mengambil keputusan untuk melanjutkan sekolah, saya harus berhenti bekerja dan opportunity cost yang hilang  adalah pendapatan dari tempat saya bekerja.
  5. Ciptakan dan implementasikan action plan untuk rencana keuangan yang telah dipilih. Di tahap ini kita telah siap untuk mengimplementasikan keputusan yang telah saya pilih kedalam suatu action plan.
  6. Review, review, review dan review rencana keuangan yang telah dibuat. Perencanaan keuangan merupakan proses yang akan terus berlajut, dan setiap saat bisa terjadi perubahan dimana ada perubahan ekonomi, perubahan gaya hidup ini sangat berpengaruh  terhadap perencanaan keuangan so perencanaan ini harus kita buat setiap hari atau setiap bulan.
Setelah saya membuat perencanaan keuangan dan membuat pembukuan arus kas (cash flow) saya menjali lebih hemat tidak seperti dulu yang menggunakan uang tanpa perhitungan. Dengan mengetahui posisi keuangan pribadi, saya jadi lebih mudah untuk menentukan target dan mengambil keputusan untuk mewujudkannya. 

        Dalam pemahaman saya cash flow (arus kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan masuk sebagai akibat dari aktivitas usaha dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk aliran kas keluar usaha serta berapa saldonya setiap periode. Cash flow adalah segalanya bagi keberlangsungan dan kemajuan usaha. Salah satu penyebab kegagalan usaha adalah karena pemilik usaha kurang memahami cara mengelola arus kas (cash flow). Pengelolaan arus kas sangatlah penting, terutama bila anda sebagai pemilik bisnis sedang menyusun pengembangan usaha dan membutuhkan modal tambahan. Aliran dana yang masuk tidaklah selalu seirama dengan aliran dana yang keluar. Oleh karena itu, mengatur arus kas menjadi sebuah pekerjaan yang sepatutnya memperoleh perhatian yang serius dalam pengelolaan keuangan perusahaan ataupun organisasi.


           Cash flow (Arus Kas) dapat dibagi menjadi 3 bagian kegiatan:

  1. Kegiatan Operasional (Operating Activities), merupakan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan operasi perusahaan dan tercantum dalam laporan ikhtisar rugi laba. Contoh : uang kas masuk (cash inflows) dari penjualan, uang kas keluar (cash outflows) untuk bayar gaji, listrik, dll.
  2. Kegiatan Investasi (Investing Activities), merupakan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan investasi perusahaan baik internal, maupun eksternal. Contoh : uang kas masuk dari penjualan aktiva ( aset ) kita, uang kas keluar untuk pembelian motor atau untuk membeli ruko.
  3. Kegiatan Keuangan (Financing Activities), merupakan seluruh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan aspek perusahaan ( sumber dana perusahaan) berupa hutang jangka panjang dan modal. Contoh: uang kas masuk dari setoran modal atau pinjaman bank, uang kas keluar untuk pembayaran hutang bank atau pembagian deviden.
        Cash flow sangat penting dalam operasional usaha/bisnis karena cash flow bagian kegiatan utama dari sebuah perusahaan dan cash flow merupan segalanya bagi keberlangsungan dan kemajuan usaha. Omset dan profit sebesar apapun tanpa adanya cash flow yang baik, perusahaan akan menghadapi banyak masalah. Dengan adanya laporan laba/rugi (pembukuan cash flow) kita bisa memgetahui posisi dan perkembagan bisnis suatu perusahaan untuk mengontrol dan mengendalikan bisnis agar terhindar dari resiko keuangan dan untuk mengetahui realisasi kas masuk dan keluar perusahaan, sehingga dapat diprediksi potensi realisasi kas dimasa yang akan datang serta membantu pengusaha dalam mengambil sebuah keputusan. Termasuk juga untuk untuk mengetahui potensi perusahaan untuk memebagikan keuntungan perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk kas (pembagian divinden). Jika uang yang diterima cepat, maka kita tidak perlu mengeluarkan biaya operasional yang besar karena sudah tercover dari keuntungan bisnis yang masuk.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar suatu perusahaan tidak salah dalam mengambil sebuah keputusa ataupun kebijakan yang akan dibuat diantaranya:

  1. Operating cash flow harus positive. Jika negative berartiada yang salah dalam operating cash flow kita, beban terlalu besar di banding dengan pendapatan, sehingga profit berkurang
  2. Operating cash flow harus sama atau lebih besar dari laba perusahaan. Jika tidak,berarti uang kita banyak yang nyangkut di piutang (AR). Bila Cash Flow kita lebih kecil dari laba kita, apakah tindakan yang bisa kita lakukan? Tindakan yang bisa kita lakukan adalah perpendek jatuh tempo pembayaran piutang agar menjadi kas, atau dibuat kebijakan tidak menerima penjualan kredit 
  3. Operating cash flow harus lebih besar dari insveting cash flow.Jika keadaannya tidak demikian, berarti anda banyak berhutang/pinjaman uang untuk membeli asset tetap. Apakah tindakan kita? Kita dapat menjual asset yang tidak produktif 
  4. Trend operating cash flow harus naik dari tahun ke tahun. Berkembang atau tidaknya usaha kita dapat dilihat di sini, bila hal ini tidak terjadi, kita harus coba melirik usaha lain. 
      Pengalaman saya dulu ketika mempunyai usaha, saya tidak tahu berapa keuntungan dan kerugian yang saya alami, saya baru sadar ketika uang kas menipis bahkan sampe kurangnya dana untuk mencukupi sebuah kebutuhan karena tidak adanya pencatatan pembukuan arus kas. Untuk kedepannya saya tidak ingin masalah keuangan seperti ini terulang lagi dalam usaha saya. Jadi ilmu itu penting, usaha tanpa ilmu bagaikan orang yang ingin jatuh dalam jurang. Ilmu dan pengetahuan bisa kita peroleh darimanapun tapi yang terpenting kita harus pandai-pandai menyaringnya karena tidak semua yang kita tahu itu benar. Jadilah pemandu untuk diri kita sendiri.


     

2 komentar: