Rabu, 02 Januari 2013

New Year New Mindset

    Jika di tahun sebelumnya saya adalah seorang yang cuek dengan keadaan/kondisi di sekeliling saya namun berbeda di tahun 2013 ini. Dulu saya tak pernah dan tak ingin tahu apalagi mengamati apa yang ada di sekeliling saya, yang penting saya happy ya sudah. Tanggal 01 Januari  yaitu hari dimana seseorang mengatakan sebuah awal untuk membuka kehidupan baru di tahun yang baru.Semua orang berharap dan berlomba-lomba merubah dirinya untuk menjadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya,
    Begitu pula yang terjadi pada pemikiran saya sekarang. Sudah saatnya saya harus merubah mindset saya, mindset pelanggan become mindset entrepreneur. Pemikiran saya yang dulunya hanya terpacu pada apa yang saya butuhkan dan saya inginkan tanpa mengamati/perduli  apa yang orang lain butuhkan namun berbeda dengan diri saya yang sekarang dalam mengamati kondisi/situasi di sekeliling saya.
     Dulu bila saya berpergian/jalan-jalan dan bergabung dengan masyarakat saya hanya memanfaatkan panca indra saya untuk menikmati keadaan, bila suka saya pandang dan bila tidak suka saya lewatkan begitu saja tanpa berusaha untuk menganalisis keadaan yang sudah saya lihat "bagaikan orang pasif yang tak ingin berkreatif". Baru saya sadari sekarang mengapa banyak sekali pengangguran kususnya di Indonesia. Ya... sekarang saya tahu jawabanya bukan karena Negerinya yang tidak maju namun karena kurangnya pengetahuan SDM (Sumber Daya Manusia) mengenai pendidikan entrepreneurship. Selama ini banyak sekali seseorng yang tidak menyadari bahwa di sekeliling kita sesungguhnya banyak sekali peluang bila kita peka terhadap situasi di sekeliling kita. Lihat saja mengapa negeri China begitu maju? Ya... Anda pasti tahu jawabanya karena masyarakat China kebanyakan otak mereka adalah otak entrepreneur yang sangat peka terhadap peluang, yang terinspirasi untuk menghadapi sebuah tantangan. Mereka sangat kreatif dan selalu berusaha keluar dari zona yang tidak nyaman. Lain halnya dengan masyarakat di Indonesia yang takut keluar dari zona yang sudah nyaman ataupun zona yang tidak nyaman.
    Banyak juga para peritel golongan kecil di Indonesia namun kadang tidak bertahan lama karena kurangnya ilmu manajemen ritel, kebanyakan dari mereka membuka usaha tanpa perhitungan, tanpa melakukan survey pasar ataupun inovasi akhirnya mereka harus gulung tikar. Penting sekali untuk para pembisnis pemula mempelajari skill managen ritel sebelum terjun langsung dalam usaha yang digeluti agar bisnis yang dijalankan bertahan lama/langgeng dan tidak takut menghadapi  tantangan ataupun pesaing-pesaing bisnisnya. Dulu sebelum saya tahu tentang bagaimana mindset seorang entrepreneur, saya adalah seorang yang cuek dan tidak pernah terpikirkan tentang pelajaran yang bisa di dapat dari manapaun dan dari apapun yang kita lihat.
    Semenjak saya bergabung dengan UCDE pandangan saya berubah terutama dalam melihat sebuah peluang. Berawal dari pandangan jadi apa yang saya lihat saya pelajari, apa yang saya dengar rekam dalam memori untuk dipahami. Saya jadikan semua itu sebagai sumber informasi untuk bertindak menjadi yang terbaik. Dengan adanya informasi-informasi yang kita dapat, dari situlah kita bisa melakukan TAKUTIRUKO (TAmbah, KUrang, TIru, RUbah, KOmbinasi) apalagi bila kita ingin terjun dalam dunia bisnis dan menghadapi persaingan. Dari segi pendengaran saya akan manfaatkan mendengarkan keluhan" seseorang  untuk mencari solusinya. Mindset seorang pengusaha/entrepreneur dimana ada masalah bagi seseorang disitulah terdapat sebuah peluang karena seorang entrepreneur sangatlah peka terhadap peluang. Seorang entrepreneur akan selalu menggali ide-ide kreatif tanpa henti untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dibutuhkan masyarakat bahkan seorang entrepreneur mampu merubah barang" yang dianggap tidak berguna menjadi sesuatu yang sangat bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat.
 
Bersama UCDE aku tidak takut untuk bermimpi.....