Jumat, 15 Februari 2013

JR #5# Penerapan Budaya 5R Dalam Bekerja

        Setelah liburan panjang selama 1 minggu dikarenakan hari IMLEK, kini peserta PER batch 02 kembali belajar "Back to Learning". Modul minggu ke-05 pun sudah dikirim dalam folder di EDMODO yang berjudul Operasional. Di minggu ke-05 ini kita mempelajari Manajemen Operasional dan Budaya 5R. Pada saat libur kerja saya sempetin untuk baca-baca materi, selama 5 minggu sudah banyak sekali pelajaran-pelajaran yang saya dapat diantaranya Ritail is detail, efektuasi, peluang dan inovasi, lokasi, SWOT, cermat biaya, bootstrap, pricing product, dan manajemen operasional. Istilah-istilah keren yang sebelumnya tidak pernah saya dengar dan terasa asing kini malah sering kita gunakan dalam obrolan bersama teman-teman seperti bootstrap, efektuasi, dan banyak lagi.

         Membahas tentang Manajemen Operasional, disini saya akan bercerita sedikit mengenai pelajaran yang saya dapat ini. Manajemen Operasional adalah studi tentang pengambilan keputusan dalam funggsi operasi. Kata kunci manajemen operasional adalah menjalankan bisnis dengan efesiensi namun efektif dalam upaya memenuhi keinginan pelanggan. Ada 3 hal utama dalam manajemen operasional yakni input - proses - output. Tujuan manajemen operasi adalah meningkatkan efisiensi dan kinerja bisnis yang lebih baik, mengurangi biaya dan mengelola resiko. Sasaran Operasi meliputi biaya, kualitas, penyerahan (mengacu pada kemampuan operasi untuk memenuhi permintaan penyerahan produk/jasa kepada pelanggan secara konsisten), dan fleksibilitas.

         Input terdiri dari banyak hal seperti material, informasi, pelanggan itu sendiri, fasilitas, dan manusia. Untuk menjadi output dalam bentuk produk dan jasa yang bisa memuaskan pelanggan, perlu menerapkan strategi operasi yang didesain dengan tepat, dikembangkan serta melalui proses perencanaan dan kontrol yang baik. Manajemen operasi meliputi bisnis proses, keuangan dan teknologi. Penting dalam manajemen operasi adalah kualitas yang berarti tidak menerima produk yang buruk, tidak membuat produk yang buruk dan tidak menyediakan produk yang buruk. Salah satu bagian dalam manajemen operasi adalah "just in time" maksudnya adalah persediaan dan output tidak over stick atau over supply yang bertujuan untuk menghilangkan waste (sesuatu yang sia-sia, boros, tidak berguna).



       BUDAYA 5R
         5R dikenal sebagai salah satu budaya kerja dari negara Jepang yang sudah melegenda dan diadopsi oleh perusahaan-perusahaan di berbagai negara. 5R berasal dari 5S bahasa jepang Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin). Kata-kata 5R terlihat sebuah hal yang sepele namun sangat besar dampaknya dalam kemajuan sebuah perusahaan. Dengan menerapkan program 5R akan mewujudkan lingkungan kerja yang lebih baik yang berpengaruh pada keselamatan kerja, mutu produk, efesiensi, dan mencegah gangguan kerusakan.

        Ringkas (Seiri)
Ringkas merupakan prinsip dasar 5R yang pertama. Prinsip kerja ini merupakan merupakan prinsip kerja pemilahan barang. Saya termasuk seseorang yang tidak suka melihat barang-barang yang semrawut dan menyimpan barang-barang yang sudah tidak berguna. Jadi saya selalu menerapkan fase ini dalam kegiatan sehari-hari saya. Saya memilah antara barang yang masih saya gunakan dan yang tidak, jika barang tersebut adalah milik bos, saya langsung saja bertanya apakah barang ini masih diperlukan atau tidak supaya saya bisa memutuskan untuk menyimpannya kembali atau membuangnya.
 Dengan melakukan fase ini, banyak keuntungan yang diperoleh yaitu:
  1. Area kerja menjadi lebih luas dan banyak space yang bisa dimanfaatkan
  2. Mencegah dis-fungsional dari barang yang ada.
  3. Mengurangi jumlah penggunaan media penyimpanan
     Rapi (Seiton)
Rapi merupakan fase kedua dalam prinsip 5R. Setelah barang-barang diringkas, selanjutnya barang-barang tersebut dirapikan sesuai dengan tempat penyimpanan. Pengalaman yang sering saya lakukan juga menerapkan fase ini yaitu menata meja kerja boss saya. Saya kelompokan pada bagiannya masing-masing seperti kartu nama, surat-surat yang belum dibaca saya pisahkan dengan yang sudah dibaca,  alat-alat tulis saya masukan dalan satu kotak, obat-obatan yang tadinya berada di meja kerja, saya kemas dan saya taruh di bagian obat-obatan, begitupula dengan lemari  penyimpanan barang-barang sehari-hari dan semua yang menyangkut lingkungan pekerjaan saya juga menerapkan prinsip ini. Penerapan prinsip ini mempunyai tujuan:
  1. Mempermudah pencarian barang karena barang-barang sudah terletak pada tempatnya
  2. Mempermudah stock counting karena barang-barang sudah dirapikan sesuai dengan standar penyimpanan
  3. Kondisi kerja akan terlihat jauh lebih rapi dan sedap dipandang mata.
     Resik (Seiso)
Resik adalah prinsip R yang ketiga. resik berarti membersihkan baik barang ataupun lingkungan. Contoh keadaan yang disebut sebagai resik antara lain:
  1. Tidak ada jaring laba-laba di ruangan kerja
  2. Tidak ada coretan tidak perlu di pintu, hand pallet, atau rack
  3. Forklift tidak berada dalam kondisi kotor
Dengan melakukan R yang ketiga ini, akan diperoleh beberapa keuntungan seperti:
  1. Lingkungan kerja jauh lebih bersih
  2. Meningkatkan mood untuk bekerja karena lingkungan lebih bersih
  3. Kualitas barang akan lebih bagus karena tidak kotor
  4. Meningkatkan image perusahaan di mata orang lain
     Rawat (Seiketsu)
Rawat adalah prinsip ke-4 dalam 5R. Rawat dimaksudkan agar masing-masing individu dapat menerapkan secara continue ketiga prinsip sebelumnya. Dalam fase ini dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan 3R sebelumnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membuat cheklist terhadap pekerjaan yang harus dilakukan, terkait dengan 3R sebelumnya. Pelaksanaan  fase rawat ini akan membuat lingkungan selalu terjaga dalam kondisi 3R secara terus-menerus.

     Rajin (Shitsuke)
Prinsip yang terakhir adalah rajin. Fase ini lebih mengarah kepada membangun kesadaran masing-masing individu untuk secara konsisten menjalankan 4R sebelumnya.
Secara umum 5R akan memberikan dampak yang besar bagi perusahaan seperti:
  1. Peningkatan image perusahaan
  2. Peningkatan sense of belonging karyawan
  3. Efisiensi
  4. Mengurangi waste
  5. Tempat kerja menjadi lebih luas
  6. Peralatan multi fungsi, satu untuk semua
  7. Penentuan lokasi dari barang-barang yang dibutuhkan
  8. Tempat kerja lebih bersih dan lingkungan kerja lebih cerah
  9. Pemantapan karyawan melalui tanggung jawab/rasa memiliki
  10. Keterbukaan komunikasi
Contoh seseorang yang berada di level ini adalah sebagai berikut:
  1. Membuang sampah pada tempatnya
  2. Memungut sampah yang berceceran
  3. Melaksanakan piket kebersihan tanpa dikomando
  4. Merapikan barang tanpa harus diperintah

      Sebelum saya mengenal 5R secara tidak sadar ternyata saya juga suadah menerapkan prinsip 5R dalam bekerja. Terbukti dimanapun saya bekerja bos saya, mengatakan langsung kepada saya bahwa mereka merasa puas dengan pekerjaan saya dan mengharapkan saya untuk selalu bekerja bersamanya entah di Jakarta, Malaysia dan sekarang di Hongkong sudah hampir 6th saya bekerja di sini pada satu bos. Ketika saya memutuskan untuk keluar, bos tidak menyetujuinya akhirnya dia menambah uang gaji saya hehehe...
Jadi terapkanlah budaya 5R dalam bekerja karena akan sangat menguntungkan bagi kita dan perusahaan atau tempat kerja kita.  

      Namun bagaimana pula saya tidak akan puas dengan keadaan ini sebelum saya berdiri pada my own business. Ekonomi suatu negara akan maju apabila SMD di sebuah negara tersebut maju dengan kata lain bisa menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Jadi teringat dengan kata-kata Pak Ciputra "Bukan sekedar SDM terdidik yang dibutuhkan namun SDM yang dapat menciptakan kerja dengan cara mengolah secara inovatif bagi dirinya sendiri, kekayaan alam dan budaya Indonesia yang berlimpah menjadi solusi bagi dirinya dan masyarakat."