Selasa, 29 Januari 2013

JR #3# Analisis SWOT Diri Sendiri

       Dalam minggu ke-03 ini saya benar-benar dibuat kalang kabut. Tugas bersamaan dari berbagai penjuru menumpuk menjadi satu hehehe.... Biasa tugas negara bila memasuki detik-detik tahun special pasti banyak acara. Di hari minggu lalu saya juga terpaksa tidak bisa libur, akhirnya acara yang sudah saya planing gagal total. Untung saja bos saya baik jadi meskipun liburan bersama bos juga terasa menyenangkan. Saya memanggil bos saya dengan sebutan "Mama", setiap hari saya bersamanya sehingga teman-teman dia menyangka kalo saya adalah anaknya hehehe.... katanya mirip gitu. Beliau hanya mempunyai satu anak laki-laki jadi beliau gak punya anak perempuan oleh karena itu beliau memperlakukan saya seperti anak perempuannya sendiri. Ups kok malah jadi cerita saya dengan bos saya sih... hmmm... kembali ke laptop

       Kembali pada pembelajaran Minggu ke-03 yaitu mengenai analisa SWOT dan lokasi. SWOT yaitu merupakan metode analisis perencanaan strategi guna mengetahui peta faktor lingkungan Internal dan Eksternal suatu perusahaan atau unit bisnis sehingga menghasilkan kesimpulan yang berguna untuk memberi masukan terhadap pengambilan keputusan strategi dan memberi masukan prioritas strategi terhadap apa yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu oleh si pengambil keputusan. SWOT singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), Threat (Ancaman) dan untuk kepanjangan dari SWOT yaitu SSSSWWWOOOTTT kali ya hehehe....

Tujuan Analisis SWOT yaitu:

  1. Memanfaatkan keuntungan dari kekuatan yang dimiliki dan kesempatan yang ada
  2. Meminimalisasa kelemahan dan mengeliminasi ancaman

        Bagi saya yang baru pertama kali mau terjun dalam dunia ritel untuk membuka usaha, pemilihan lokasi adalah hal yang sangat sulit untuk saya apalagi tanpa sebuah pengalaman apapun. Oleh dari itu melakukan analisis SWOT terhadap suatu lokasi sangatlah penting. SWOT terdiri dari faktor Internal (berasal dari dalam) yang meliputi Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan)  dan Eksternal (berasal dari luar) yang meliputi Opportunity (Peluang), Threat (Ancaman). Tujuan pengamatan lingkungan adalah untuk melihat peluang pemasaran baru. Analisis swot ini selain digunakan untuk menganalisi sebuah perusahaan juga bisa dimanfaatkan untuk menganalisis diri sendiri. Kemarin saat saya ada tugas membuat  analisis SWOT sebuah sebuah lokasi, muncul keinginan saya untuk melakukan analisis SWOT terhadap diri sendiri.

        Setiap orang mempunya kelebihan dan keunikan yang berbeda-beda. Setelah saya mempelajari SWOT pertanyaan yang keluar dari benak saya yaitu apa sih kelebihan saya dan apa kelemahan saya. 
Kelebihan :
  • Murah senyum
  • Tidak mudah tersinggung                            
  • Baik hati
  • Suka menolong
  • Suka bercanda
  • Lucu
  • Mudah bergaul
  • Tidak pilih-pilih teman
  • Lebih mementingkan orang lain
Kekurangan
  • Ceroboh
  • Pelupa
  • Kurang percaya diri
  • Pemalu
Peluang
  • Punya banyak temen
  • Tidak menunda-nunda tugas
  • Menjadi orang yang dapat dipercaya
  • Belajar bertanggung jawab
  • Dapat bantuan dari temen-temen saat mengalami kesulitan
  • Dapat saling berbagi
Ancaman
  • Mudah dimanfaatkan orang
  • Di benci orang
Dari uraian diatas kayaknya saya cocok jadi SALESWOMAN nich xixixi...

Kamis, 24 Januari 2013

JR #2# Interesting

          Tak terasa pembelajaran PER Batch 02 sudah berlangsung selama 2 minggu bahkan sudah memasuki minggu ke-3. Selama mengikuti pembelajaran ini, saya sempet dibuat pusing dengan tugas yang diberikan karena keterbatasan waktu saya untuk mempelajari materi-materi yang ada namun semua tidak mematahkan semangat saya untuk mengikuti pembelajaran ini sampai akhir. Semakin hari materi yang diberikan semakin menarik dan menyenangkan meski melelahkan juga. Bagaimana tidak melelahkan waktu malam yang biasanya saya gunakan untuk istirahat namun kali ini saya gunakan untuk membaca  matereri.

          Pembelajaran diminggu pertama yaitu mengenai pemahaman RETAIL IS DETAIL. Dalam buku "BASIC PRINCIPLES OF RETSINESS", retail is detail adalah istilah yang begitu popoler dalam dunia ritel. Tidak ada seorangpun yang membantah bahwa dalam dunia retail kita harus mampu mengurus semua hal yang detail, namun pada kenyataannya berapa banyak dari kita yang mengabaikan hal-hal yang detail tersebut. Kedetailan perlu kita perhatikan kususnya pagi para peritel. Dalam bekerja memperhatikan kedetailan juga sangat penting, seperti yang saya terapkan dalam aktivas sehat-hari saya.

            Memperhatikan Detail = hadir saat ini. Ketika saya sedang menyapu lantai rumah, saya akan memperhatikan apakah cara saya menyapu sudah benar. Cara menyapuyang diarahkan dari lantai keatas bukanya mengurang kotoran atau malah menyebabkan perabotan rumah semakin kotor karena debu-debu yang berterbangan saat saya menyapu namun itu tidak terjadi karena saya memperhatikan kedetailan ini.

         Memperhatikan Detail = perbaikan seketika. Fokus ppada penyelesaian hal-hal yang detail secara seketika maka hasilnya tampak seketika itu juga. Dalam hal kebersihan rumah selalu saya perhatikan detailnya. Saat saya melihat meja di ruang tamu nampak kotor seketika itu juga saya membersihkannya dengan segera sehingga hasil kebersihan meja tampak seketika itu juga

          Memperhatikan Detail = membuat lebih sedikit kesalahan, ongkos lebih rendah. Semakin sedikit kita membuat kesalahan dalam memperhatikan detail maka kita akan menhemat biaya untuk ongkos perbaikan yang lebih besar. Dalam hal ini karena nenek saya mempunyai penyakit yang setiap harinya harus mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter, saya  harus detail apakah obat yang saya ambil sudah benar dan saya harus pastikan hari-hari nenek saya harus minum obat jika saya tidak detail dalam hal ini akan sangat membahayakan kesehatan nenek saya. Jika saya membuat kesalahan biaya yang akan dikeluarkan akan sangat besar untuk ke rumah sakit.

           Jadi RITAIL is DETAIL dalam segala aspek sangat penting untuk diperhatikan. Setelah saya mempelajari materi ini, saya terapkan disetiap aktivitas yang saya lakukan. Semua ini melatih agar saya terbiasa yang akan menjadi sebuah kebiasaan. Jadi ketika saya mempunyai sebuah usaha kususnya dibidang ritel, bukanlah sebuah hal yang sulit untuk memperhatikan detail.

          Pada minggu ke-02 topik yang kita bicarakan yaitu mengenai EFEKTUASI. Pengertian efektuasi adalah sebuah proses atau sebuah pemikiran untuk mengambil sebuah keputusan yang berawal dari apa yang dimiliki seseorang (siapa mereka, apa yang mereka tahu, dan siapa yang mereka tahu lalu memilih diantara hasil yang mungkin dicapai.

          Dari modul yang saya baca ini, tadinya saya belum begitu memahaminya namun setelan mendapat penjabaran dari Pak Nur Agustinus beserta contoh-contohnya membuat saya lebih bisa memahaminya. Disini dijelaskan untuk menjadi seorang entrepreneur tidak harus dimulai dengan modal yang besar. Kita bisa mulai dari apa yang kita bisa, dari apa yang kita ketahui dan siapa yang kita tahu. Berentrepreneur tidak cukup hanya bermodal dari passion. Passion itu memang penting, tapi kalau kita memilih bisnis hanya karena passion kemungkinan kegagalannya juga besar. Passion setiap orang berbeda-beda, jika yang mendukung passion kita terlalu mahal sedangkan kita tidak mempunyai cukup biaya apakah kita akan menunda rencana kita berentrepreneur??? Tentu saja bagi seseorang yang mempunyai pemikiran efektuasi dan berjiwa entrepreneur akan mencari jalan lain untuk tetap mewujudkan rencanyanya dengan ide yang ada  dan mampu untuk dicapainya.

           Seperti yang dicontohkan oleh Pak Nur Agustinus misal seseorang mempunyai passion dalam bidang menyetir namun dia tidak mempunyai mobil dan dia tidak mempunyai biaya untuk membeli mobil. Oh ternyata dia mempunyai tetangga yang mempunyai mobil nganggur, dia akan mengajak tetangganya untuk bekerjasama, dia pinjam mobilnya untuk menjemput anak-anak sekolah ataupun karyawan. Jadi dari siapa yang dia tahu dia tetap bisa menjalankan usaha tanpa harus mengeluarkan modal. Jadi seorang entrepreneur tidak cukup hanya dengan berdagang, dia harus kreatif dan inovatif.

Kamis, 17 Januari 2013

JR #2# Malam Jum'at Ngantuk

         Malam jum'at ini berbeda dangan malam-malam sebelumnya yang bisa tahan bergadang sampe pagi karena memang ada tugas-tugas yang harus saya pelajari sehingga dosen sekaligus mentor saya membeli julukan CIBLEK (cilik-cilik betah melek) kepada saya. Saya harus pelajari semua modul yang ada di folder bacaan dan mengerjakan tugas quiz yang ada di dalamnya. Forum pembelajaran ini ada di web EDMODO tampilanya seperti facebook. Di malam ini saya terasa sangat lelah,  mata saya pun tidak bisa di ajak untuk berkompromi apalagi ketika baca modul yang terpampang di layar monitor hingga akhirnya saya tertidur begitu saja di depan computer.

           Pukul 1.30am saya terbangun dari tidur karena tidur saya yang tidak teratur membuat badan saya terasa sakit. Dalam keadaan setengah sadar saya teringat dengan materi-materi yang belum selesai saya baca. "Aduh kok aku tertidur padahal masih banyak materi yang harus saya pelajari dan pahami padahal waktu luang saya untuk buka computer hanya dimalam hari, gimana nich tugas blog ku juga belum aku kerjakan". Akhirnya saya kembali menyalakan computer saya karena keadaan saya yang masih ngantuk ketika membaca modul saya kesulitan untuk memahaminya bahkan tidak fokus.

          Dalam keadaan seperti ini saya akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan membaca folder-folder yang tersedia di edmodo. Untuk mengurangi rasa spaneng dengan iseng saya ambil foto sendiri dengan gaya-gaya yang lucu. Saya lihat foto-foto yang ada di hp saya sambil senyum-senyum sendiri dan berkata "hmmmm.... Zee Gadies Lenjeh" xixixixi.....

        Perasaan spaneng ku akhirnya hilang juga terus saya kembali dududk di depan computer. Saya buka video BILLIONAIRE dan saya tonton kembali kisah film ini. Film ini sangat menginspirasi saya yaitu tetang perjalanan sosok seorang pemuda yang dulunya adalah pecandu main game on line dan keluarganya terlilit hutang yang sangat banyak berubah menjadi seorang pengusaha rumput laut yang terkenal di Thailand bahkan di berbagai negara. Meski saya sudah menonton film ini sebelumnya namun saya tak pernah merasa jemu untuk menontonnya kembali.

         Saya sangat kagum dengan karakter pemuda ini yang bernama TOP meski di usianya yang sangat muda dia tak pernah menyerah dan selalu berusaha untuk mewujudkan impianya menjadi seorang yang kaya dan sukses. Berbagai kegagalan dia lalui namun tak pernah mematahkan semangatnya untuk berhenti mewujudkan mimpi-mimpinya hingga ahirnya dia mencapai puncak kesuksesan menjadi seorang pengusaha di usia 26 tahun.

Banyak sekali pelajaran yang saya peroleh dari kisah film BILLIONAIRE ini di antaranya:

  1. Berfikirlah positive dalam setiap hal karena pikiran positive akan membentuk sebuah kekuatan. Jika kita berfikir kita akan kaya maka kita akan kaya, jika kita berfikir kita akan sukses maka kita akan sukses
  2. Sebelum memulai bisnis cari tahulah apa yang menjadi kebutuhan pasar sehingga Anda akan memutuskan bisnis yang tepat
  3.  Sebelum kita menjual produk kita, mintalah pendapat kepada orang lain apakah produk tersebut layak untuk dipasarkan
  4. Perhatikan kemasan produk sebelum dipasarkan
  5. Dalam berdagang yang terpenting adalah bagaimana cara kita menyampaikan kelebihan produk kita kepada pelanggan
  6. Bonus, diskon, dan lokasi yang strategis sangat mempengaruhi minat pelanggan untuk membeli produk kita
  7. Terapkan sistim HUTAN RIMBA dimana produk kita bisa tersebar ke seluruh kalangan bahkan ke seluruh dunia. Semakin banyak orang mengenali produk kita semakin besar pula peluang pemasaran.

Selasa, 15 Januari 2013

Komunikasi

         Setelah saya pelajari mengapa seorang sales menjual produk yang sama dengan sasaran yang sama pula namun hasil yang diperoleh bisa berbeda. Semua itu terletak pada kekreatifan masing-masing dalam berkomunikasi dan cara penyampaianya idenya kepada pelanggan. Ingat yang dicari/dibeli seseorang bukanlah sebuah produk melainkan kegunaanya ataupun sebuah solusi dari masalahnya. Jadi untuk mendapatkan hasil yang lebih diperlukan ide-ide yang kreatif dan inovatif agar seseorang tidak sanggup bilang tidak.

          Dalam dunia bisnis kecakapan komunikasi adalah sesuatu yang sangat penting dan menjadi kunci dalam sebuah kesuksesan. Jika posisi kita sebagai pembicara hendaklah fokus pada pesan yang akan di sampaikan, meyakinkan pendengar dengan berita yang kita sampaikan dan usir kabut ketidakjelasan. Sebaliknya jika posisi kita sebagai pendengar, jadilah pendengar yang aktif dengan mengungkapkan fakta, apresiasi dan dorongan kepada lawan bicara kita agar dia merasa senang.

        Dari komunikasi kita akan membangun jejaring network yang akan sangat berpengaruh dalam sebuah usaha kita.Tahap untuk membuka sebuah percakapan bisa di mulai dari basa-basi misal "apa kabar?" yang akan berlanjut pada fakta, pendapat kemudian perasaan. Seseorang akan merasa senang apabila yang di bicarakan adalah dirinya dan fokus pada dirinya. Orang akan tertarik pada Anda jika Anda tertarik pada dirinya terlebih dulu maka sebaiknya sapalah seseorang terlebih dulu, jangan menunggu untuk disapa. Untuk membangun jejaring yang luas, carilah teman sebanyak-banyaknya.
Berkenalan
  • Sebukan nama Anda terlebih dahulu
  • Jika Anda tidak jelas mendengar nama mereka, mohon mereka untuk mengulanginya
  • Panggil dia dengan namanya
  • Berikan kartu nama jika memungkinkan
  • Minta kartu nama mereka
  • Pegang dulu kartu nama mereka, jangan langsung masukan ke kantong
Apa saja yang perlu dibicarakan:
  1. Topik yang menarik atau lucu dari surat kabar
  2. Tanyakan keluarga mereka sebagai ungkapan perhatian kita terhadapnya
  3. Berikan kabar terbaru mengenai olahraga, artis, sosial yang sedang actual
  4. Tanyakan pendapat mengenai ekonomi, masalah sosial terakhir dan sebagainya
Kapan hendaknya percakapan tidak dilakukan
  • Ketika seseorang sedang berkonsentrasi ; membaca, bekerja, terlibat dalam percakapan lain
  • Ketika sedang dalam aktivitas yang bersifat pribadi ; di toilet, kamar ganti, ruang tunggu dokter
  • Ketika seseorang secara nyata tidak berespon pada Anda atau segera kembali pada aktivitasnya setelah merespon seperlunya.
Seorang Entrepreneur memiliki ciri "Pemburu Peluang" yang ujung-ujungnya menciptakan pelanggan, sehingga komunikasi menjadi kunci keberhasilan seorang Entrepreneur dalam menciptakan pelanggan
Komunikasi bisa SATU ARAH (Pidato) dan DUA ARAH (Percakapan)

Urutanyang paling diperhatikan dalam berkomunikasi:
  • Bahasa Tubuh          55%
  • Intonasi                    38%
  • Pesan kata-kata         7%
Dalam komunikasi DUA ARAH yang efektif
Pendengar yang aktif
  1. Kembali menyebutkan fakta yang disampaikan oleh pembicara
  2. memberikan apresiasi kepada pembicara
  3. Memberi dorongan kepada pembicara
Pembicara yang efektif:
  1. Memusatkan pembicaraan kepada pesan yang ingin disampaikan
  2. Meyakinkan pendengar untuk pesan yang dia sampaikan
  3. Menghindari semua topik yang akan menciptakan ketidakjelasan

Sabtu, 12 Januari 2013

JR #1# Tiada Logika Tanpa Logistik

         Minggu 6 January 2013 detik-detik pembukaan kelas UCDE (Universitas Ciputra Distance Education). Di hari minggu tersebut juga awal dimana kelas Mandiri Sahabat di buka dan saya termasuk salah satu anggota Asisten Mentor kelas dasar yang semuanya terdiri dari 21. Saya sangat senang dengan kesempatan yang di berikan oleh Bank Mandiri dan UCEC untuk belajar mengembangkan diri menjadi pemimpin. Maka dari itu saya tidak berfikir dua kali untuk tidak menolak kesempatan ini. Belajar dan berbagi kepada sesama adalah kesukaan saya jadi meskipun jadwal tugas sangat padat saya tetap semangat untuk mengikuti semua kegiatan. Seperti pisau bila tidak pernah di asah lama-lama pisau tersebut tak akan tajam lagi begitu pula dengan otak jika kita punya ilmu tidak di manfaatkan untuk berbagi lama-lama kita juga bisa lupa.

          Setelah saya selesai mengikuti program Mandiri Sahabat tepatnya pukul 5.00pm, saya kembali mengadakan pertemuan untuk group kami SMART WONDER yang kebetulan 4 dari anggota berada di tempat yang sama tinggal 1 anggota yang belum sempat bersama karena dia berada di kelas lanjutan dan akhirnya kamipun menuju temapat di mana kami semua bisa berkumpul. Meskipun sibuk dengan aktivitas masing-masing kami selalu berusaha meluangkan waktu untuk bersama, jika tidak bertemu kami tetap melakukan pendekatan lewat telephone ataupun chat.

         Saat kami bertemu, kami pun berdiskusi tentang materi-materi yang telah diberikan oleh Bpk. Dosen karena adanya tugas explorasi mengenai toko akhirnya kami sepakat untuk jalan mengamati sebuah toko walau sebelumnya kami pernah melakukan explorasi di daerah masing-masing namun untuk kali ini kami ingin bersama-sama melakukan explorasi. Kebetulan kami juga sedang membutuhkan sesuatu untuk kami beli. Kami pergi ke pasar tradisional hingga ke toko-toko di sebuah mall kecil.

        Waktu sudah semakin malam akhirnya mbak Puji sama mbak Parti pamit untuk pulang, niat untuk makan malam bersama tertunda. Sebenernya saya juga sudah lapar tapi karena ingin menyelesaikan semua urusan saya abaikan rasa lapar saya. Setelah 2 anggota pulang tinggalah kami bertinga dan kami melanjutkan menuju ke sebuah mall kecil. Karena kebutuhan kami berbeda akhirnya kami berpisah menuju ke masing-masing toko yang menyediakan apa yg kita butuhkan.

         Setelah mendapatkan apa yang saya perlukan saat iotu saya benar-benar sudah sangat lapar. Saya cari mbak Misi untuk makan bersama sedangkan Sofy sedang antri untuk membeli MBB. Karena waktu yang sudah mepet harus segera pulang akhirnya saya dan mba Misi makan dulu. Setelah saya selesai makan, saya tersadar dengan tugas yang di berikan oleh pak Nur Agustinus yaitu explorasi toko sepi. Sambil mengamati keadaan di sekeliling saya, pandangan sayapun tertuju pada sebuah toko seni pahat yang sangat sepi bahkan tidak ada satu orangpun yang memasuki toko tersebut. Ternyata bener juga dengan prinsip yang di utarakan oleh pak Dharma Kusuma seorang dosen dari UCEC yang mengatakan "TIADA LOGIKA TANPA LOGISTIK". Setelah purut kenyak idepun keluar dari pikiran.

        Tanpa menunggu Misi yang masih menikmati makanannya saya masuk ke toko tersebut. Di dalam terlihat pemilik toko yang sedang asik membuat sebuah hiasan patung. Sambil basa-basi saya bertanya dengan pemilik toko tersebut dan ternyata dia merespon pertanyaan pertama saya. Saya lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya dan tak lama kemudian Misi datang menghampiri dengan ide smartnya memotret dan merekam video. Kami berdua saling melemparkan sebuah pertanyaan kepada pemilik toko yang terjawab semua oleh si pemilik toko.

         Saya senang sekali telah berhasil mendapat informasi baru yang berkaitan dengan tugas yang di berikan oleh Bpk. Dosen kami. Hari terasa begitu cepat dan berarti jika kita bisa memanfaatkanya sebaik mungkin.
Kesibukan bukanlah sebuah alasan utama untuk tidak belajar.

Kamis, 03 Januari 2013

Survey Mall

     Pada umumnya mall akan kebanjiran pengunjung bila public holiday tiba ataupun di hari sabtu dan minggu. Jika di hari biasa  area yang biasanya terlihat sangat luas dan sangat leluasa untuk jalan tiba-tiba terasa sangat sempit karena terlalu banyaknya orang, jalanan bebas diantara toko satu dengan toko lainnya di padati oleh para pengunjung yang sedang berlibur. Tidak heran juga jika para pengunjung membelanjakan uangnya jika ada sesuatu yang mereka butuhkan dan yang terutama hal yang sesusai dengan keinginan mereka.

     Pada tanggal 01 Januari kebetulan ada tugas dari Pak dosen yaitu survey mall. Mall yang pertama saya tuju adalah Hollywood Plaza, jam 9.00 am saya sudah berada di bangunan megah tersebut. Saya amati di setiap toko yang berada di mall tersebut namun banyak yang belum buka, rata-rata jam 10-10.30 am baru buka. Lain halnya dengan Mc.Donal'd yang sudah rame dengan pengunjung  yang sedang menikmati breakfast. Saya amati selalu ramai dengan pengunjung, di pintu masuk terpajang dengan rapih sebuah mainan anak-anak untuk menarik perhatian selain itu ada yang unik yaitu terdapat sebuah rekaman radio singkat yang mempromosikan sebuah hadiah tiket gratis ke tempat rekreasi jika makan di Mc.Donald untuk mendapatkan undianya. Menurut saya ini menarik, sebuah iklan yang sudah pasti beritanya sampai ke pengunjung yang melewatinya tanpa harus membaca brosur. Mc.Donald mempunyai dekorasi yang khas dan mudah di ingat  oleh para pelanggan.

      Di lihat dari ruanganya simple namun tertata dengan rapih, para pelanggan bisa duduk santai tanpa ada pengusiran meskipun duduk berjam-jam. Kebersihan ruanganpun terjamin, setiap saat ada petugas yang dengan siap sedia membersihkan kotoran yang berada dalam ruangan. Pelayanan yang diterapkan dengan keramahan membuat para pelanggan tidak segan untuk memasukinya. Semua petugas nampak rapih dan bersih ditambah dengan wajah-wajahnya yang muda. Menu yang di sajikan Mc.Donald sesuai dengan keinginan pasar entah anak kecil hingga orang dewasa harganya pun terjangkau oleh semua kalangan.
     Dari pengamatan saya mulai jam 9.00am-12.30pm antrian di 5 kasir Mc.Donald selalu panjang dan tidak ada habisnya. Semua kursi pun di penuhi oleh pelanggan yang saya perkirakan sekitar  250 kursi. Saya lihat setiap pelanggan minimal membelanjakan  HKD$30 berarti di setiap setengah jamnya minimal penjualanya mencapai HKD$7.500 belum lagi dengan pelanggan take out bayangkan saja dalam waktu 1jam hasil jual  yang di dapat sekitar HKD$15.000 dan tak heran jika Mc.Donald berjaya hingga saat ini. Coba hitung saja omzet peharinya jika Mc.Donald beroperasi dari jam 8.30am-11.00pm ataupun beroperasi 24jam

                                                                       Padatnya pengunjung dengan antrian yang sangat panjang
Bila saya amati memang untuk ritel kuliner rata-rata rame pengunjung


             Berbeda dengan fashion... 
    Ketika saya mengamati toko pakaian ada yang rame di kunjungi pelanggan dan ada yang sangat sepi. Toko yang banyak di kunjungi saya amati karena menampilkan harga yang relatif murah dibanding toko lainya yang terpapar besar di depan toko. Warna toko yang terang juga saya amati sangat berpengaruh bagi para pengunjung untuk memasukinya. Toko yang tampilanya terang lebih banyak di kunjungi daripada yang corak warnanya redup. Saya amati dari berbagai pengunjung toko, ketika sedang memilah-milih produk yang sesuai mereka sangat menikmati alunan musik yang diputarkan oleh toko yang bersangkutan. Jadi kesimpulannya musik yang pas dengan selera pengunjung akan membuat para pengunjung betah berlama-lama di dalam toko tersebut. sehingga memungkinkan para pengunjung untuk membeli lebih banyak. Cara tata letak produk juga penting untuk diperhatikan. Baju yang di gantung akan lebih mudah lihat dan mudah juga untuk di ambil daripada baju yang tertumpuk di sebuah rak. Semakin mudah di lihat pengunjung semakin besar pula peluang pengunjung untuk mencobanya.

    Ini adalah sebuah toko tas yang menurut saya penampilannya unik dan berbeda. Tadinya sebelum saya memasukinya, saya kira bangunan yang nampak seperti rumah-rumahan tersebut cuma sebatas hiasan untuk memaparkan produk-produk tasnya. Ternyata dugaan saya salah, saya baru tahu setelah saya memasukinya. Bangunan rumah kecil yang berada di tengah-tengah toko tersebut itu adalah kasir. Produk tasnya tertata rapi di tepi-tepi tembok sedangkan kasir berada di tengah. Meski tata letaknya unik namun menurut saya ada yang tidak pas dari segi dekorasinya. Dekorasi yang terlalu banyak dengan warna yang menyolok justru akan mengurangi daya tarik produk yang di pasarkan karena yang lebih nampak menonjol yaitu dekorasinya daripada produknya. Orang yang lewat pandanganya lebih tertuju pada dekorasinya daripada produknya.

Rabu, 02 Januari 2013

New Year New Mindset

    Jika di tahun sebelumnya saya adalah seorang yang cuek dengan keadaan/kondisi di sekeliling saya namun berbeda di tahun 2013 ini. Dulu saya tak pernah dan tak ingin tahu apalagi mengamati apa yang ada di sekeliling saya, yang penting saya happy ya sudah. Tanggal 01 Januari  yaitu hari dimana seseorang mengatakan sebuah awal untuk membuka kehidupan baru di tahun yang baru.Semua orang berharap dan berlomba-lomba merubah dirinya untuk menjadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya,
    Begitu pula yang terjadi pada pemikiran saya sekarang. Sudah saatnya saya harus merubah mindset saya, mindset pelanggan become mindset entrepreneur. Pemikiran saya yang dulunya hanya terpacu pada apa yang saya butuhkan dan saya inginkan tanpa mengamati/perduli  apa yang orang lain butuhkan namun berbeda dengan diri saya yang sekarang dalam mengamati kondisi/situasi di sekeliling saya.
     Dulu bila saya berpergian/jalan-jalan dan bergabung dengan masyarakat saya hanya memanfaatkan panca indra saya untuk menikmati keadaan, bila suka saya pandang dan bila tidak suka saya lewatkan begitu saja tanpa berusaha untuk menganalisis keadaan yang sudah saya lihat "bagaikan orang pasif yang tak ingin berkreatif". Baru saya sadari sekarang mengapa banyak sekali pengangguran kususnya di Indonesia. Ya... sekarang saya tahu jawabanya bukan karena Negerinya yang tidak maju namun karena kurangnya pengetahuan SDM (Sumber Daya Manusia) mengenai pendidikan entrepreneurship. Selama ini banyak sekali seseorng yang tidak menyadari bahwa di sekeliling kita sesungguhnya banyak sekali peluang bila kita peka terhadap situasi di sekeliling kita. Lihat saja mengapa negeri China begitu maju? Ya... Anda pasti tahu jawabanya karena masyarakat China kebanyakan otak mereka adalah otak entrepreneur yang sangat peka terhadap peluang, yang terinspirasi untuk menghadapi sebuah tantangan. Mereka sangat kreatif dan selalu berusaha keluar dari zona yang tidak nyaman. Lain halnya dengan masyarakat di Indonesia yang takut keluar dari zona yang sudah nyaman ataupun zona yang tidak nyaman.
    Banyak juga para peritel golongan kecil di Indonesia namun kadang tidak bertahan lama karena kurangnya ilmu manajemen ritel, kebanyakan dari mereka membuka usaha tanpa perhitungan, tanpa melakukan survey pasar ataupun inovasi akhirnya mereka harus gulung tikar. Penting sekali untuk para pembisnis pemula mempelajari skill managen ritel sebelum terjun langsung dalam usaha yang digeluti agar bisnis yang dijalankan bertahan lama/langgeng dan tidak takut menghadapi  tantangan ataupun pesaing-pesaing bisnisnya. Dulu sebelum saya tahu tentang bagaimana mindset seorang entrepreneur, saya adalah seorang yang cuek dan tidak pernah terpikirkan tentang pelajaran yang bisa di dapat dari manapaun dan dari apapun yang kita lihat.
    Semenjak saya bergabung dengan UCDE pandangan saya berubah terutama dalam melihat sebuah peluang. Berawal dari pandangan jadi apa yang saya lihat saya pelajari, apa yang saya dengar rekam dalam memori untuk dipahami. Saya jadikan semua itu sebagai sumber informasi untuk bertindak menjadi yang terbaik. Dengan adanya informasi-informasi yang kita dapat, dari situlah kita bisa melakukan TAKUTIRUKO (TAmbah, KUrang, TIru, RUbah, KOmbinasi) apalagi bila kita ingin terjun dalam dunia bisnis dan menghadapi persaingan. Dari segi pendengaran saya akan manfaatkan mendengarkan keluhan" seseorang  untuk mencari solusinya. Mindset seorang pengusaha/entrepreneur dimana ada masalah bagi seseorang disitulah terdapat sebuah peluang karena seorang entrepreneur sangatlah peka terhadap peluang. Seorang entrepreneur akan selalu menggali ide-ide kreatif tanpa henti untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dibutuhkan masyarakat bahkan seorang entrepreneur mampu merubah barang" yang dianggap tidak berguna menjadi sesuatu yang sangat bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat.
 
Bersama UCDE aku tidak takut untuk bermimpi.....